Faktor Risiko Kejadian Katarak Pada Pasien Pria Usia 40-55 Tahun Dirumah Sakit Pertamina Balikpapan

  • Andi Dewi Sari Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Masriadi Masriadi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Arman Arman Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: DM, Merokok, Terpapar UV, Katarak

Abstract

Katarak terjdi akibat kekeruhan pada lensa mata yang mengakibatkan tergantungnya cahaya masuk ke dalam bola mata, sehingga penglihatan menjadi kabur dan lama kelamaan dapat menyebabkan kebutaan. Salah satu penyebab kebutaan terbanyak di seluruh dunia adalah katarak. Peningkatan kasus kejadian katarak terjadi di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan selama 3 bulan terakhir pada bulan Januari hingga Maret yaitu 142 kasus, 173 kasus dan 188 kasus. Kejadian katarak berhubungan dengan penyebab diabetes mellitus, status ekonomi, kebiasaan merokok, pekerjaan terpapar UV, dan kebiasaan konsumsi protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya faktor risiko dengan kejadian katarak pada pasien pria usia 40-55 tahun di rumah sakit pertamina Balikpapan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan desain case control study. Sampel pada penelitian ini terdiri dari kasus dan control dengan menggunakan metode Purposive Sampling, sampel kasus yakni pasien pria usia 40-55 katarak yang berobat maupun screening di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Tahun 2017. Sampel kontrol penelitian ini adalah pasien pria usia 40-55 yang tidak menderita katarak yang berobat maupun screening di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diabetes mellitus (OR=4.419;95%Cl:1,991-9,809), Status ekonomi (OR=2.852;95%Cl:1,346-6,042), Kebiasaan merokok (OR=3,850; 95%Cl:1,785-8,304), Pekerjaan terpapar UV (OR=3.217; 95%Cl:1.523-6.795) merupakan faktor risiko terhadap kejadian Katarak. Sedangkan Konsumsi protein (OR=0.110; 95%Cl:0,046-0,264) merupakan faktor protektif kejadian katarak. Berdasarkan analisis multivariat menemukan bahwa Faktor risiko yang paling berpengaruh yaitu diabetes mellitus (p = 0,000) dan pekerjaan terpapar UV (p =0,001) terhadap kejadian katarak.

References

Arimbi A. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan katarak degeneratif di RSUD Budhi Asih Tahun 2011. Skripsi dipublikasikan. FKMUI Jakarta.
Hamidi, M. (2017). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Katarak Senilis Pada Pasien Di Poli Mata RSUD Bangkinang. Vol 1, No 1, April 2017. Hadini, MA, (2016). Analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak Senilis di RSU Bahteras Tahun 2016. Volume 3 Nomor 2 Bulan April 2016.
Ilyas S. (2014). Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Cetakan kedua. Jakarta. Infodatin, Kemenkes RI. (2014). Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. (Online) Available atwww.depkes.go.id/download.php?file=download/.../infodatin/infodatinpenglihatan. Diakses 25 Maret 2017 Khairallah, M., Kahloun, R., Bourne, R.., Limburg, H., Flaxman, S.R., Jonas, J.B., dkk. (2015). Number of People Blind or Visually Impaired by Cataract Worldwide and in World regions, 1990 to 2010. The Association for Research in Vision and Ophtalmology.
Kusumaningtyas, E. (2011). Pengaruh Status Gizi, Kebiasaan Merokok, dan Paparan Sinar Ultraviolet Terhadap Kejadian Katarak Senilis (Studi Kasus Di Poli Mata RSD Dr. Soebandi Jember.
Laila, A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Risiko Kejadian Katarak di Daerah Pesisir Kendari. RSUP Bahteramas. Volume 4 Nomor 2 Bulan April 2017. Vol 1, No 1, April 2017 Mirawati. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak di Poli Mata RSUD DR. M. Yunus Bengkulu Tahun 2015. Journal of Nursing and Public Health.
Mo'otapu, et al. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit katarak di Poli Mata RSUP Prof Dr.RD Kandou Manado.e-journal Keperawatan, Volume 3 Nomor 2 September 2015.
Puspasari, Monika, (2012). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak diwilayah kerja Puskesmas Lapai Tahun 2012. Radhakrishnan, dkk., (2015). Economic and social factors that households not willing to undergo cataract surgery Vol.63 Issue:7 Page 594-599 Tang Yating, Ji Ying hong, et al. (2015). The Association of Outdood Activity and Age-Related Cataract in a rural Popultion of Taizhou Eye Study: Phase 1 Report. PLOS ONE. DOI:10.1371/Journal.pone.0135870, Agustust 18, 2015 Ulandari
Tri. (2014). Pengaruh Pekerjaan Dan Pendidikan Terhadap Terjadinya Katarak Pada Pasien rawat jalan yang berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Nusa Tenggara Barat. Yunaningsih, Ayu. (2017). Analisis Faktor Risiko Kebiasaanmerokok, Paparan Sinar Ultraviolet Dan Konsumsi Antioksidan terhadap Kejadian Katarak Di Poli Mata Rumah Sakit Umum Bahteramas Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Vol. 2/No.6/ Mei2017; ISSN 2502-731X
Published
2018-04-25
How to Cite
1.
Sari A D, Masriadi M, Arman A. Faktor Risiko Kejadian Katarak Pada Pasien Pria Usia 40-55 Tahun Dirumah Sakit Pertamina Balikpapan . woh [Internet]. 2018Apr.25 [cited 2024Nov.24];1(2):61-7. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/645
Section
Articles