https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/issue/feed Window of Health : Jurnal Kesehatan 2023-05-14T05:01:22+00:00 Alfina Baharuddin jurnal.woh@gmail.com Open Journal Systems <p>Window of Health : Jurnal kesehatan is a publication of scientific work in the field of health in a broad sense such as public health, nursing, midwifery, medicine, pharmacy, health psychology, nutrition, health technology, health analysis, health information systems, medical records, hospital management and so on. In addition, the Journal was first established since 2017 by the Institute of Study and Management Center Journal of the Faculty of Public Health University Muslim Indonesia located in Makassar, South Sulawesi. Window of Health : Jurnal Kesehatan published on January, April, July and October with&nbsp;<strong><a href="https://web.archive.org/web/20200625013352/http:/issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1513603694&amp;1&amp;&amp;">E-ISSN 2614-5375</a></strong>. This journal has also collaborated with&nbsp;<a href="https://web.archive.org/web/20200625013352/https:/persakmi.or.id/jaringan-pengelola-jurnal-ilmiah-jpji-persakmi/"><strong>Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI)</strong></a>&nbsp;<a href="https://web.archive.org/web/20200625013352/https:/drive.google.com/file/d/15vZ4bHY7U224vjXYMq4BJ8gQ5RdX6VKP/view?usp=sharing"><strong>Number: 03/KEP/PP-PERSAKMI/C/IX/2018</strong></a>, in terms of assisting the advancement of public health sciences and disseminating research results. Window Of Health: Jurnal Kesehatan has been Accredited Nationally&nbsp;<a href="https://web.archive.org/web/20200625013352/http:/sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=5997"><strong>Ranked Second</strong></a>&nbsp;by the Ministry of Research, Technology, and Higher Education <strong><u>Number&nbsp; : 200/M/KPT/2020</u></strong>&nbsp;Regarding The scientific journals Accreditation Ranking Of The Period 3 No 3/ 2020</p> https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/16 Metode Ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pencegahan ISPA 2023-05-14T03:38:26+00:00 Sondang Sidabutar Sidabutar sondang_sidabutar73@yahoo.com Candra Johan Waruwu candrajohan8@gmail.com <p>Acute infectious disease (ARI) that attacks one part and or more of the respiratory tract from the nose (upper tract) to the alveoli (lower tract) including adnexa such as sinuses, middle ear cavity and pleura. ARI is a disease that often occurs in children, because the child's immune system is still low. This study aims to determine the effect of health education with the lecture method and leaflet media on increasing maternal knowledge about the prevention of ARI (Acute Respiratory Infection) in the working area of ​​UPT Puskesmas Hiliduho. This type of research is quantitative research with a quasi-experimental research design. The design used was pretest and posttest group design without control group. The location of the research was carried out in the working area of ​​the Hiliduho Health Center, Hiliduho District, Nias Regency. The time of this research was carried out in August 2021. The population in this study amounted to 389 people. The sample in this study was determined by purposive sampling technique. The number of samples is 80 people. The difference in the mean knowledge of mothers before and after the lecture method health counseling was known to have a significant value from the t test for the respondents in the lecture group, namely p = 0.000 (p lebih kecil 0.05). The mean value of the respondent's knowledge before the lecture intervention was 1.98 while the mean value of the respondent's knowledge after the lecture was 1.18. The difference in the mean knowledge of mothers before and after the leaflet media health counseling was p = 0.000 (p lebih kecil 0.05). The mean value of respondents' knowledge before leaflet intervention was 5.68 while the mean value of respondent's knowledge after leaflet was 12.90.</p> 2022-10-27T13:46:46+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/57 Studi Prediktor Lama Tinggal Pada Pasien Demam Tifoid di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin 2023-05-14T03:37:51+00:00 Innal Saitis innalsaitis92@gmail.com Muhammad Aswad aswadfar@unhas.ac.id Muh. Akbar Bahar akbarbahar@unhas.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memprediksi lama tinggal pasien tifoid di rumah sakit (length of stay/LOS). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2021 sampai juni 2021 di RS Universitas Hasanuddin menggunakan rancangan studi cross-sectional, dimana data yang diambil berasal dari data rekam medis pasien tifoid di RS Unhas tahun 2019-2020. Informasi yang dikumpulkan berupa data demografi, data klinis, data non-klinis, serta LOS. Dari 153 orang pasien tifoid yang teridentifikasi, sebanyak 21,57% pasien memilkii LOS lebih dari 7 hari di rumah sakit. Hasil analisis univariat menunjukkan ada beberapa kandidat prediktor LOS pasien tifoid (p lebih kecil 0,25) yaitu: umur (OR: 0,97, 95% CI: 0,94-0,99), berat badan (OR: 0,96, 95% CI: 0,93-0,98), rute antibiotik (OR: 2,17, 95% CI: 0,89-5,34), jenis antibiotik (OR: 2,84, 95% CI: 1,10-7,32), jenis pemeriksaan laboratorium (OR: 2,41, 95% CI: 1,04-5,59) dan jumlah obat non-antibiotik yang digunakan (OR: 1,24, 95% CI: 0,89-1,74). Namun, hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa hanya jenis antibiotik yang dapat digunakan untuk memprediksi LOS pasien tifoid. Sebagai kesimpulan, variabel yang dapat dijadikan prediktor LOS pasien tifoid adalah regimen terapi antibiotik yang diterima oleh pasien. Pasien yang diberikan kombinasi antibiotik adalah pasien yang memiliki waktu perawatan di RS lebih lama dibandingkan pasien dengan antibiotik tunggal.</p> 2022-10-28T01:02:34+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/56 Keterpaparan Informasi Kesehatan Reproduksi terhadap Pengalaman Seksual Remaja 2023-05-14T04:54:30+00:00 Wahidah Sukriani wahidahsukriani@poltekkes-palangkaraya.ac.id Itma Annah itmaannah2605@gmail.com Irene Febriani irenefebrianiclassroom@gmail.com Restu Krisnata restukrisnata@gmail.com Sri Lilestina Nasution lilestinabkkbn@gmail.com <p>Masa remaja adalah masa antara dari anak-anak menjadi dewasa yang ditandai dengan perubahan secara fisik dan seksual yang signifikan. Salah satu masalah yang seringkali muncul pada masa ini adalah perilaku seksual berisiko yang terjadi saat organ reproduksi belum matang. Saat ini informasi kesehatan reproduksi bagi sebagian masyarakat masih dianggap tabu. Data menunjukkan walaupun sebagian besar remaja telah mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi, namun perilaku seksual berisiko pada remaja tetap tinggi. Perilaku seksual berisiko disni seperti berciuman, berpelukan, meraba dan atau merangsang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterpaparan informasi kesehatan reproduksi remaja terhadap perilaku seksual remaja berisiko di Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional melalui analisa data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) Remaja Tahun 2019 dengan unit analisis Provinsi Kalimantan Tengah. Hasil Penelitian menujukkan sebagian besar remaja di Kalimantan Tengah merupakan kelompok remaja awal (usia 10-14 tahun) yaitu 54,2%, berpendidikan dasar (65,7%), berjenis kelamin laki-laki (53,8%) dan memiliki tingkat kesejahteraan rendah (65,1%). Sumber informasi kesehatan reproduksi remaja dari media luar ruang terbanyak didapatkan melalui televisi (64,2 %), dari petugas terbanyak didapatkan dari guru (70,9%) dan dari institusi didapatkan terbanyak dari pendidikan formal (73,7%). Sebanyak 2,2 % remaja mengaku pernah melakukan hubungan seksual. Tidak terdapat hubungan antara keterpaparan informasi kesehatan reproduksi remaja dengan pengalaman seksual remaja di Kalimantan Tengah (p lebih kecil 0,05). Diperlukan kerjasama berbagai pihak dalam upaya promosi kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan perilaku seksual berisiko pada remaja.</p> 2022-10-28T01:03:22+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/76 Uji Aktivitas Ekstrak Kombinasi Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Kurma (Phoenix dactylifera L) sebagai Antiinflamasi Secara In Vitro 2023-05-14T05:01:22+00:00 Sukmawati Sukmawati sukmawati.syarif@umi.ac.id Aulia Wati aulia.wati@umi.ac.id A. Muflihunna andi.muflihunna@umi.ac.id <p>Inflamasi adalah respon perlindungan normal terhadap cedera jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, bahan kimia berbahaya, atau agen mikrobiologi. Lisosom dapat mensekresi enzim yang dapat menginduksi terjadinya inflamasi. Membran lisosom analog dengan membran sel darah merah manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi antiinflamasi dari ekstrak kombinasi rimpang kunyit (curcuma domestica val) dan kurma (Phoenix dactylifera L) ditinjau dari kemampuannya menstabilkan membran sel darah merah. Dengan metode stabilitas membran eritrosit. Penelitian dimulai dengan pengambilan darah dan dibuat suspensi sel darah merah. Suspensi sel darah merah dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif (Natrium diklofenak), dan larutan uji dengan konsentrasi 50, 75, dan 100 ppm, kemudian di diamkan selama 30 menit dan disentrifuge. Supernatan diukur serapan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 413 nm. Hasil penelitian diperoleh bahwa konsentrasi 100 ppm memberikan persen inhibisi paling besar yaitu 65,64%. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka daya inflamasinya semakin baik.</p> 2022-10-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/38 Merokok dan Prevalensi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) 2023-04-29T07:13:55+00:00 Najihah 714.najihah@gmail.com Estania Megaputri Theovena estaniaputri@gmail.com <p>Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan penyakit saluran pernapasan kronis yang ditandai dengan obstruksi aliran udara yang menetap, bertahap dan berhubungan dengan peningkatan respons peradangan saluran napas akibat gas atau partikel iritan tertentu. Dikatakan PPOK apabila memiliki riwayat sesak napas yang diperparah dengan aktivitas dan bertambahnya usia yang disertai batuk berlendir atau memiliki riwayat sesak napas disertai batuk berlendir dengan nilai Indeks Brinkman ≥ 200. Dari beberapa faktor risiko, merokok adalah risiko utama terjadinya PPOK. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan derajat merokok dengan prevalensi PPOK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel penelitian ini 38 responden yang merupakan pasien PPOK yang diperoleh dengan menggunakan teknik Purpossive sampling. Proses pengolahan data dengan menggunakan statistic deskriptif yang hasilnya akan disajikan dalam bentuk tendensi sentral dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menujukkan bahwa menunjukkan bahwa berdasarkan Indeks Brinkmannya pasien dengan derajat PPOK ringan-sedang mempunyai derajat merokok ringan 75%, sedangkan pasien dengan PPOK derajat berat-sangat berat mempunyai derajat merokok sedang-berat 66.7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan (p value 0.034) antara derajat merokok berdasarkan Indeks Brinkman dengan prevalensi PPOK. Oleh karena itu, petugas kesehatan harus memberikan edukasi terkait kebiasaan merokok yang dapat memberikan dampak terjadinya PPOK, dimana edukasi ini merupakan salah satu Intervensi Keperawatan.</p> 2022-10-28T14:21:13+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/159 Determinan Kesediaan Ibu Hamil Mengikuti Vaksinasi Covid-19 2023-05-14T03:36:21+00:00 Hafis Makayaino marienedolang@gmail.com Mariene Wiwin Dolan marienedolang@gmail.com <p>Pregnant women are a group that is vulnerable to Covid-19 due to physiological changes during pregnancy, resulting in a change in response to Covid-19 infection. Pregnant women infected with Covid-19 are at risk for preeclampsia, stillbirth, premature birth, and maternal death. The magnitude of the impact, it is necessary to have a Covid-19 vaccine to reduce the incidence and reduce the severity caused by Covid-19, especially in pregnant women. This study aims to determine the determinants of the willingness of pregnant women to take the Covid-19 vaccine in the working area of ​​the Tomalehu Health Center. The type of research used is descriptive analytic with a cross sectional study design. The population in this study were all pregnant women in the second and third trimesters who were in the Working Area of ​​the Tomalehu Health Center, West Seram Regency, as many as 41 respondents. The sample in this study were pregnant women in the second and third trimesters who were in the Working Area of ​​the Tomalehu Health Center as many as 37 respondents. Sampling was done by using purposive sampling method. Processing and analysis using Chi Square test with a significance level of p lebih kecil 0.05. The results of this study indicate that there is a relationship between knowledge (p = 0.005), perception (p = 0.000) with the willingness of pregnant women to vaccinate against Covid-19 and there is no relationship between a history of disease (0.403) and the willingness of pregnant women to vaccinate against Covid-19 . Researchers suggest that health workers and the government should increase the socialization of giving vaccinations to pregnant women so that vaccination coverage can increase.</p> 2022-10-28T14:26:21+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/180 Efektivitas Modul Edukasi Suami Siaga (Ess) terhadap Pencegahan Stunting 2023-05-14T03:35:05+00:00 marsia_marsia marsia.via63@gmail.com Erni Juniartati erni78.juniarti@gmail.com Dwi Sulistyawati dwisulistyawati.ekanirmala@gmail.com <p>Stunting atau tubuh pendek merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Stunting dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif pada balita. Suami memiliki peran utama dan pengambil keputusan dalam keluarga. Edukasi suami siaga (ESS) merupakan salah satu solusi edukasi yang ditawarkan guna mencegah terjadinya stunting pada bayi yang dikandung ibu selama masa kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas modul edukasi suami siaga (ESS) pada pengetehuan dan sikap suami ibu hamil primigravida akan pencegahan stunting yang terjadi pada wilayah kerja Puskesmas Singkawang Selatan. Quasy-experiment pre-test and post-test with control group digunakan pada penelitian ini. Dimana terdapat sampel sebanyak 32 responden yang telah dibagi menjadi kelompok intervensi dengan total ada 16 responden dan kelompok kontrol sebanyak 16 responden. Saat sampel diampil dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Dari hasil penelitian ini ditunjukkan oleh Modul ESS dapat meningkatkan pengetahuan suami ibu hamil dengan hasil p value=0,001. Terlihat ada perbedaan pada pengetahuan yang signifikan terjadi antar kelompok Intervensi dan control (p lebih kecil 0,05). Modul ESS juga meningkatkan sikap suami ibu hamil dengan p value p=0,000. Terdapat perbedaan sikap responden yang relevan diantara kelompok Intervensi dan kontrol (p lebih kecil 0,05). Adanya peningkatan pengetahuan dan sikap suami ibu hamil Primigravida dengan pemberian modul Edukasi Suami Siaga (ESS).</p> 2022-10-28T14:28:08+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/186 Perilaku Perawatan Kaki pada Penderita Diabetes Melitus Melalui Terapi 3F (Foot Assessment, Foot Care, Follow Up) 2023-04-29T07:14:26+00:00 Anna Kurnia annakurnia@unimus.ac.id Sri Rejeki srirejeki@unimus.ac.id Khoiriyah Khoiriyah khoiriyah@unimus.ac.id <p>Penyakit kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi pada pasien dengan diabetes mellitus yang meliputi infeksi ekstremitas bawah, pembentukan ulkus dan atau kerusakan jaringan dalam, yang disebabkan oleh kombinasi neuropati dan berbagai derajat penyakit vaskular. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui program perawatan kaki untuk pasien diabetes melitus yang terdiri dari Foot assessment, Foot care, Follow up (3F) terhadap perilaku perawatan kaki diabetisi. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan bentuk pretest-postest with control group design. Jumlah sampel sebanyak 34 responden (17 kelompok intervensi, 17 kelompok kontrol).Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Pemilihan responden berdasarkan kriteria inklusi yang ditentukan, yaitu: usia ≥ 30 tahun, menderita penyakit DM. Instrumen pada penelitian ini meliputi: (1) lembar pemeriksaan neuropati yang telah tervalidasi oleh peneliti sebelumnya; (2) kuesioner Nottingham Assesment of Functional Foot Care; (3) alat cek glukosa darah dan lembar observasi pemeriksaan kadar glukosa darah. Hasil analisis McNemar test pada tabel 2 yaitu kelompok intervensi menunjukkan adanya perbedaan perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah dilakukan perawatan kaki 3F dengan p-value 0,031. Selanjutnya hasil analisis McNemar test pada tabel 3 yaitu kelompok kontrol menunjukkan tidak adanya perbedaan perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah dilakukan perawatan kaki 3F dengan p-value 0,250.</p> 2022-10-29T14:28:40+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/281 Status Gizi Berdasarkan Pola Menyusui pada Bayi usia 7-12 Bulan 2023-04-29T07:14:27+00:00 Nur Ulmy Mahmud nurulmy.mahmud@umi.ac.id Ria Qadariah Arief ria.qadariah@gmail.com Karmila Sari karmilasarih@gmail.com Yuliati Yuliati yulieakib@gmail.com <p>Air Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan anti-bodi yang berperan aktif dalam mencegah kemunculan penyakit pada bayi, seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut. Proses pemberian ASI dari ibu ke bayi juga memberikan dampak positif berupa pembentukan system kekebalan tubuh pada bayi. Dengan melanjutkan pemberian makanan lanjutan pada usia enal bulan pertama kehidupan harus diperkaya makan bergizi dengan tekstur bertingkat yang sesuai dengan perkembangan usia bayi untuk memenuhi kebutuhan bayi dan perlindungan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan status gizi bayi berdasarkan pola menyusuinya (Exclusive breastfeeding, Predominant breastfeeding, partial breastfeeding dan non breastfeeding) di Desa Siwolong Polong. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Crossectional Study denga pendekatan observasi analitik. Sampel yang digunakan adalah semua ibu yang memiliki bayi berusia 7 - 12 bulan di Desa Siwolong Polong dan bersedia menjadi responden. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Pertumbuhan anak diukur dengan formula Marshal dan Swann dalam bentuk (x2-x1)/t2-t1 di mana x1 adalah nilai ukur subjek pada waktu awal dan x2 adalah nilai ukur subjek pada waktu akhir tiap fase pengasuhan. Pertumbuhan anak dalam penelitian ini dioperasionalkan dalam bentuk pertumbuhan berat dan pertumbuhan panjang pada fase 6 bulan, 8 bulan dan 12 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan status gizi BB/U (WAZ), TB/U (HAZ) dan BB/PB (WHZ) pada kelompok pola menyusui bayi usia 7-12 bulan. Selanjutnya, diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif melalui peningkatan kegiatan pendampingan konseling menyusui kepada ibu menyusui di Desa Siwolong Polong.</p> 2022-10-29T14:30:22+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/9 Korelasi Self-Care dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Kota Pekanbaru 2023-05-14T03:42:39+00:00 Wulan Sari wulan.sari71@gmail.com Nuzul Fajri nuzulfajri02@yahoo.co.id Ikhtiyaruddin Ikhtiyaruddin wulan.sari71@gmail.com <p>Kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap kehidupannya dan di masyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian. DM tipe 2 memerlukan tindakan self-care dalam pengelolaan penyakitnya yang akan mempengaruhi kualitas hidup pasien DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi self-care dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya dengan besar sampel 100 responden. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisis statistik menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian diketahui ada korelasi yang kuat dan hubungan signifikan self-care dengan kualitas hidup (r = 0,713, p = 0,0005). Komponen dalam self-care juga menunjukkan korelasi dan hubungan dengan kualitas hidup diantaranya diet (r = 0,708, p = 0,0005), aktivitas fisik (r = 0,664, p = 0,0005), terapi obat (r = 0,381, p = 0,0005), monitor gula darah (r = 0,641, p = 0,0005), dan perawatan kaki (r = 0,570, p = 0,0005). Kesimpulannya terdapat korelasi yang kuat dan hubungan antara self-care dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Oleh karena itu penting untuk memberikan edukasi dan praktek kepada pasien DM tipe 2 untuk konsisten dan meningkatkan self-care agar kualitas hidup pasien juga meningkat.</p> 2022-10-29T15:10:37+00:00 Copyright (c) 2022 Window of Health: Jurnal Kesehatan