Case To Action Kaitannya dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-kassi

  • Yulianti Yulianti Kesehatan Repsoduksi, Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia
  • Tahir Abdullah Kesehatan Repsoduksi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
  • Yusriani Yusriani Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: ASI eksklusif, case to action, menyusui

Abstract

Banyak teori yang menjadi rujukan mengenai perubahan perilaku kesehatan, namun disini peneliti tertarik menggunakan teori Case To Action. Teori ini menjelaskan bagaimana peristiwa eksternal dapat memotivasi seseorang untuk bertindak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan teori case to action terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kassi Kassi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purpossive sampling, yaitu sebesar 140 bayi dari rentang usia 6-11 bulan. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji Yates correction. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan suami/keluarga terdapat hubungan yang signfikan terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai p=0,000. Variabel dukungan tenaga kesehatan memiliki hubungan yang siginfikan terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai p=0,000. Sementara keterpaparan media massa terdapat hubungan yang siginfikan terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai p=0,000. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa secara menyeluruh ada hubungan yang signifikan antara case to action terhadap pemberian ASI eksklusif.

References

1. Fikawati S. (2012). Status Gizi Ibu dan Persepsi Ketidakcukupan ASI. Kesehatan Masyarakat Nasional, 8.
2. Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: InfoDatin.
3. Yusriani, Alwi M. K. (2018). Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES)
4. Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
5. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: InfoDatin. 6. Kementerian RI. (2016). Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Penjelasannya. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
7. Mohammad Nur, dkk. (2016). Profil Kesehatan. Makassar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 8. Pemerintah Kota Makassar Dinas Kesehatan. (2015). Profil Kesehatan Kota Makassar. Makassar: Pemerintah Kota Makassar Dinas Kesehatan
9. Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Ai Yeyeh Rukiyah & Lia Yulianti. (2018). Buku Saku: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Masa Nifas : Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Trans Info Medika.
11. Hamade Haya. (2013). Determinants Of Exclusive Breastfeeding In Anurban Population Of Primiparas In Lebanon: A Cross Sectional study. BMC Public Health, 5-6.
12. Kok Leong T. (2011). Factors Associated With Exclusive Breastfeeding Among Infant Under Six Months Of Age In Peninsular Malaysia. International Breastfeeding Journal, 11.
13. Era Nurisa Windari. (2017). Pengaruh Dukungan Tenaga Kesehatan Terhadap Pemberian ASI eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Sisir Kelurahan Sisir Kota Batu. Journal of Issue in Midwifery, 12-13.
14. Anita, Dkk. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dukungan keluarga, dan dukungan Petugas dengan Pemberian ASI eksklusif 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan, Manado. Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, 8.
Published
2019-01-25
How to Cite
1.
Yulianti Y, Abdullah T, Yusriani Y. Case To Action Kaitannya dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-kassi . woh [Internet]. 2019Jan.25 [cited 2024Dec.22];2(1):44-3. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/584
Section
Articles