Hubungan Berat Plasenta dengan Status Antropometri Bayi Baru Lahir Aterm di Wilayah Puskesmas Kassi-kassi Makassar

  • Fath Irtaniyah R Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia
  • Sitti Patimah Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Een Kurnaesih Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Berat plasenta, status antropometri,, Bayi

Abstract

Berat lahir bayi bergantung pada gizi ibu dan kemampuan plasenta untuk mengangkut gizi dari ibu kejaninnya. Bobot plasenta, dan ukuran dan bentuk permukaannya, mencerminkan kemampuannya untuk mentransfer nutrisi. Berat plasenta adalah ukuran yang umum digunakan untuk meringkas pertumbuhan dan fungsi plasenta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan berat plasenta dengan status antropometri bayi baru lahir aterm. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 59 orang ibu intrapartu yang diambil dengan cara simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square, dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai signifikansi berat lahir p=0,013 (p<0,05), panjang badan lahir p=0,00 (p<0,05), lingkar kepala p=0,010(p<0,05), rasio berat plasenta normal 46 orang (78%) tidak normal 13 orang (8,5%) ,dan indeks ponderal bayi normal 54 orang (91,5%) dan tidak normal 5 orang (8,5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara berat plasenta dengan status antropometri berat badan lahir bayi, panjang badan lahir, dan lingkar kepala, tetapi tidak dengan rasio berat plasenta dan indeks ponderal bayi.

References

1. More J. Gizi bayi, anak dan remaja. Yogyakarta Pustaka Belajar. 2014.
2. Huang R-C, Stanley FJ. Pathways into Noncommunicable Diseases Start Early in Life. 2015.
3. Barker DJ, Thornburg KL. Placental programming of chronic diseases, cancer and lifespan: a review. Placenta. 2013;34(10):841-5.
4. Kesehatan KKRDJ. Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. 2017. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Penjelasannya Tahun. 2016.
5. Selatan DKPS. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016. In: Selatan DKPS, editor. 2016.
6. Jansson T, Powell TL. Role of the placenta in fetal programming: underlying mechanisms and potential interventional approaches. Clinical science. 2007;113(1):1-13.
7. Mukhlisan H, Liputo NI, Ermawati E. Hubungan Berat Plasenta Dengan Berat Badan Lahir Bayi di Kota Pariaman. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013;2(2):70-2.
8. Patimah S. Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan. 1, editor. 2017.
9. Risnes KR, Romundstad PR, Nilsen TI, Eskild A, Vatten LJ. Placental weight relative to birth weight and long-term cardiovascular mortality: findings from a cohort of 31,307 men and women. American journal of epidemiology. 2009;170(5):622-31.
Published
2018-04-25
How to Cite
1.
Irtaniyah R F, Patimah S, Kurnaesih E. Hubungan Berat Plasenta dengan Status Antropometri Bayi Baru Lahir Aterm di Wilayah Puskesmas Kassi-kassi Makassar . woh [Internet]. 2018Apr.25 [cited 2024Dec.22];1(4):382-9. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/670
Section
Articles