Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Gula PT. X di Kabupaten Kediri Jawa Timur

  • Muhimatul Ummah akultas Kesehatan Masyarakat, PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi
  • Hefinka Anevia Nurul Hidayah Fakultas Kesehatan Masyarakat, PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi
Keywords: limbah cair, evaluasi IPAL, Pabrik gula

Abstract

Industri Gula X dalam mengolah limbah cair hasil kegiatan produksi gula dengan menggunalan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Seiring dengan pertambahan tahun kinerja IPAL dapat semakin menurun, sehingga perlu adanya evaluasi terhadap keefektifan kinerja IPAL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas instalasi pengolahan air limbah di Industri Gula X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi sementara data sekunder dari bagian pengolahan yang berupa hasil uji laboratorium inlet dan outlet IPAL. Parameter hasil analisis uji laboratorium adalah pH, BOD5, COD, TSS,
Sulfida, minyak dan lemak. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober tahun 2017. Hasil penelitian ini adalah konsentrasi pH rata-rata 7. IPAL Industri Gula X bekerja efektif dalam menurunkan konsentrasi BOD5, COD, TSS, Sulfida, minyak dan lemak. Urutan penurunan konsentrasi parameter tersebut antara lain, 97,90%; 97,51%; 78,80%; 99,80%; 28,81%. Namun yang paling efektif dalam menurunkan konsentrasi adalah pada parameter Sulfida sebesar 99,80%. Dari hasil evaluasi air limbah pada outlet IPAL menunjukkan bahwa semua parameter sudah memenuhi baku mutu air limbah bagi industri gula berdasarkan Peraturan Gubernur
Jawa Timur Timur No. 52 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014

References

1. Kementerian Lingkungan Hidup RI. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta; 2014
2. Soeparman, H. M dan Suparmin. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair: Suatu Pengantar. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2002.
3. Gubernur Jatim. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri
Dan/Atau Kegiatan Usaha Lainnya. Surabaya: 2014.
4. Metcalf dan Eddy. Wastewater Engineering. Treatment and Reuse (Fourth Edition). McGraw Hill
Companies. Inc; 2003
5. Rahayu, Arista, Masturi, dan Yulianti, Ian. Pengaruh Perubaha Massa Zeolit Terhadap Kadar Ph
Limbah Pabrik Gula Melalui Media Filtrasi. Jurnal Fisika Universitas Negeri Semarang. 2015; 5
(2)
6. D. Subari, Udiansyah, B. Yanuwiyadi, dan B. Setiawan. Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Pada
Industri Kayu Lapis di Kalimantan Selatan. Buana Sains. 2012; 12 (1): 99-108.
7. Udin Hasanudin, Erdi Suroso, dan Hartono. Kajian Efektifitas Penggunaan Tanaman Enceng
Gondok (Eichornia crassipes) dalam Menurunkan Beban Pencemaar Air Limbah Industri Gula
Tebu. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 2013: 18 (2): 157-167
8. Fikrianti, Dieni. Efektivitas Sistem Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dan Analisis Kualitas
Air Badan Air serta Keluhan Kesehatan Petugas IPAL. [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga.
2016.
9. Bagian Pengolahan Pabrik Gula X. Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
(DRKPL) PROPER 2015-2016. Kediri: 2016
Published
2018-07-25
How to Cite
1.
Ummah M, Nurul Hidayah HA. Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Gula PT. X di Kabupaten Kediri Jawa Timur. woh [Internet]. 2018Jul.25 [cited 2024Dec.22];1(3):260-8. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/735
Section
Articles