Analisis Manajemen Perawatan Luka Pada Kasus Luka Diabetik Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap

  • Damsir Damsir 1RS Arifin Nu'mang Kabupaten Sidrap Sulsel
  • Mattalatta Mattalatta Manajemen, PPs STIE AMKOP
  • Muzakkir Muzakkir Keperawatan, STIKES Nani Hasanuddin
  • Rini Irnayanti RS Arifin Nu'mang Kabupaten Sidrap Sulsel
Keywords: Manajemen, Perawatan luka, Diabetik

Abstract

Luka diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi kronik. Diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat. Penderita Diabetes melitus berisiko 29 kali terjadi komplikasi luka diabetik. Luka diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan adanya makroangiopati sehingga terjadi vaskuler insusifiensi dan neuropati. Organ yang paling sering terkena komplikasi diabetes mellitus antara lain yaitu pembuluh darah kaki. Gangguan pembuluh darah yang sering terjadi pada diabetes yaitu pada tungkai dan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perawatan luka menggunakan balutan moderen (Metcofazin) terhadap proses penyembuhan luka diabetik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap, dan untuk mengetahui efektifitas perawatan luka menggunakan balutan konvensional (Cairan normal salin NaCl 0,9% dan balutan kasa) terhadap proses penyembuhan luka diabetik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap.Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 Nopember sampai dengan 21 Desember tahun 2014 di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien dengan luka diabetik di Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap dengan tehnik pengambilan sampel secara puposive sampling.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawatan luka menggunakan balutan moderen (metcofazin) lebih efektif dibandingkan dengan perawatan luka menggunakan balutan konvensional (cairan normal salin NaCl 0,9% dan balutan kasa) terhadap proses penyembuhan luka diabetik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap.

References

Agustina H.R., (2009), Perawatan Luka Modern (On Line ), http :// Perawatan Luka Modern_Fakultas Keperawatan Unpad.htm, Di akses tanggal 9 Juni 2014. Alimul A., (2009), Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta, 136,137.
Bilous W.R., (2008), Bimbingan Dokter pada Diabetes, Dian Rakyat, Jakarta, 10. Boediardja S.A., dkk, (2009), Serba Serbi Penyakit Kulit dan Kelamin Sejak Neonatal sampai Geriatri, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 11-12.
Darmono, (2007), Pola Hidup Sehat Penderita Diabetes Mellitus. Universitas Diponegoro Semarang, 15-30. Dep.Kes.RI., (2009), Tahun2030 Prevalensi Diabetes Melitus Mencapai 21,3juta orang(On Line), http:// m.depkes.go.id/index.php, Di akses tanggal 8 Juni 2014.
Hastuti R., (2008), Faktor-Faktor Risiko Ulkus Diabetika pada PenderitaDiabetes Melitus(Studi Kasus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta), (tidak diterbitkan), Universitas Diponegoro Semarang. Hidayat.A.A., (2007), Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, jakarta, 8283 Huda M., (2010), Pengaruh Hiperbalik Oksigen (HBO) Terhadap Perfusi Luka Ganggren Pada Penderita DM di RSAL Dr.Ramelan surabaya. Tesis (tidak diterbitkan), Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Universitas Indonesia, Jakarta, 30-31.
Mansjoer A., (2001), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Media Aesclapius, Jakarta, 580-582. Morison J.M., (2012), Manajemen Luka, EGC, Jakarta, 14-17, 18-21, 43-44, 62-66, 70. Maryani, (201), Metode Perawatan Luka, Dalam : Seminar Nasional Keperawatan, 13 November 2011. PSIK Universitas Jember. Novriansyah R., (2008), Perbedaan Kepadatan Jumlah Kolagen di Sekitar Luka Insisi Tikus Wister yang Dibalut dengan Kasa Konvensional dan Penutup Luka Hidrokoloid selama 2 dan 14 hari. Tesis (tidak diterbitkan), Program Magister dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Universitas Diponegoro, Semarang, 24-25. Nursalam, (2007), Manajemen Keperawatan “Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional” ed. 2, Salemba Medika, Jakarta.
Poter Patricia A., (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan Praktik ed. 4, EGC Jakarta. Potter dan Perry, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik, Vol. 2 edisi 4, Alih Bahasa Oleh Renata Komalasari et al, EGC Jakarta. Riyadi dan Sukarmin, (2008), Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Eksokrin dan Endokrin Pada Pankreas, Graha Ilmu, Yogyakarta. Shanty M., (2011),
Silent Killer, Javalitera, Jogyakarta, 24-27 Suriadi , (2004),Perawatan Luka, Sagung Seto, Jakarta, 1-14. Suyanto, (2008) , Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Di Rumah Sakit, EGC, Jakarta.
Syahrul F., (2009), Gambaran Efektifitas Penggunaan Kompres NaCL 0,9% Terhadap Proses Penyembuhan ulkus Diabetik di Ruang IP dan IV IRNA C Penyakit Dalam RS.DR.M.Djamil Padang. Tesis (tidak diterbitkan), Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Univ.Andalas, Padang, 4,61.
Yuwono S.H., (2010), Ilmu Bedah Vaskular Sains dan Pengalaman Praktis, Retika Aditama, Bandung, 176177. 124 | Penerbit: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Published
2018-04-25
How to Cite
1.
Damsir D, Mattalatta M, Muzakkir M, Irnayanti R. Analisis Manajemen Perawatan Luka Pada Kasus Luka Diabetik Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap . woh [Internet]. 2018Apr.25 [cited 2024May5];1(2):116-24. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/659
Section
Articles