Waktu Penundaan Pengkleman Tali Pusat Berpengaruh Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Bayi Baru Lahir

  • Rafika Rafika Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palu
Keywords: Waktu pengkleman tali pusat, Hemoglobin, Bayi baru lahir

Abstract

Penjepitan dan pemotongan tali pusat merupakan prosedur standar yang selalu dilakukan saat bayi dilahirkan. Waktu yang tepat untuk melakukan penjepitan tali pusat sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para ahli. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh waktu penundaan pengkleman tali pusat terhadap kadar hemoglobin pada bayi baru lahir. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan rancangan posttest control group design. Lokasi penelitian dilakukan di Bidan Praktik Mandiri Setia wilayah Puskesmas Kamonji Kota Palu pada bulan September-Oktober 2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir di BPM Setia Kota Palu. Sampel diperoleh sebanyak 40 bayi baru lahir terdiri dari 2 kelompok sampel yaitu 18 bayi kelompok kontrol (waktu klem tali pusat 2 menit) dan 22 bayi kelompok eksperimen (waktu klem tali pusat 3 menit). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan darah setelah tali pusat diklem dan digunting diambil dari vena umbilikalis sebanyak 2 cc dan dilakukan pemeriksaan di laboratorium dengan menggunakan alat Hematology Autoanalyzer. Analisa data dilakukan uji beda rerata menggunakan Ttest independent. Hasil penelitian nilai rata-rata kadar hemoglobin kelompok 2 menit sebesar 14,5 gr/dl dan kelompok 3 menit sebesar 15,9 gr/dl. Berarti ada perbedaan kadar Hb antara waktu 3 menit lebih tinggi dibandingkan 2 menit. Dari hasil uji T-test independent diperoleh nilai p=0,000, maka nilai p= 0,000< α = 0,05. Disimpulkan waktu penundaan pengkleman tali pusat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin pada bayi baru lahir. Saran penelitian ini perlunya petugas kesehatan mengevalusi waktu penundaan pengkleman tali pusat yang digunakan dalam APN agar meningkatkan kadar hemoglobin pada bayi baru lahir.

References

Andersson O, Hellstrom-Westas L, Andersson D, Domellof M. (2011). Effects Of Delayed Cord Clamping On Neurodevelopment And Infection At Four Months Of Age: A Randomised Trial. Swedia . BMJ. 2013 Nov 15; 343:d7157.
Ashish KC, Mats Malqvist, Nisha Rana, Linda Jarawka Ranneberg, and Ola Andersson. (2015). Effect Of Timing Of Umbilical Cord Clamping On Anaemia At 8 And 12 Months And Later Neurodevelopment In Late Pre-Term And Term Infants; A Facility-Based, Randomized-Controlled Trial In Nepal. BMC Pediatr. 2016; 16: 35.
Airey RJ, Farrar D, Duley L. (2010). Alternative positions for the baby at birth before clamping the umbilical cord. Cochrane Database Syst Rev. 2010 Oct 6; (10):CD007555.
Batlajery J. Yudhia F., Hamidah., (2013) Pengaruh Waktu Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin Neonatus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol.2. Nomor 1, Sepetember 2014,hlm:45-52.
Bhatt S, Alison BJ, Wallace EM, Crossley KJ, Gill AW, Kluckow M, te Pas AB, Morley CJ, Polglase GR, Hooper SB. (2013). Delaying Cord Clamping Until Ventilation Onset Improves Cardiovascular Function At Birth In Pret
erm Lambs . J Physiol. Apr 15; 591(8):2113-26.
Destariyani E. (2015). Pengaruh Penundaan Pengkleman Dan Pemotongan Tali Pusat Terhadap Kadar Zat Besi Bayi Baru Lahir Di BPM Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Almuslim, Vol.II No.3. Agustus 2016. Emhamed M O, Van Rheenen P dan Brabin BJ. (2004). The Early Effects Of Delayed Cord Clamping In Term Infants Born. Libya. Tropical Doctor. 34:218-222. Gupta R dan Ramji S. (2002). Effect Of Delayed Cord Clamping On Iron Stores In Infants Born To Anemic Mothers: A Randomized Controlled Trial. Indian Pediatrics;39:130-135.
Hutton EK. & Hassan ES. (2007). Late vs Early Clamping of The Umbilical Cord in Full Term Neonates Systemic Review and Meta Analysis of Controlled Trials. JAMA. 2007 Mar 21; 297(11):1241-52. Johnson, R. (2013). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Edisi ke-3.EGC : Jakarta.
Lubis, M. P. (2008). Dampak Penundaan Pengekleman Tali Pusat Terhadap Peningkatan Hemoglobin Dan Hematokrit Bayi Pada Persalinan Normal Di Kota Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara (Tesis, USU e-Repository, Medan). McDonald SJ, Middleton P, Dowswell T, Morris PS Cochrane. (2013). Effect Of Timing Of Umbilical Cord Clamping Of Term Infants On Maternal And Neonatal Outcomes.
Philip A.G.S. & Saigal, S. (2004). When We Should Clamp The Umbilical Cord? Neo Reviews, 5e142-e154. Prawirohardjo S. (2014). Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:Jakarta. Riksani.R. (2012). Keajaiban tali pusat dan plasenta bayi. Dunia Sehat, Jakarta. Samil RP. Penyakit Kardiovaskular. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin AB, dan Rachimhadi T, Penyunting. (2005). Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Santosa Q. (2007). Pengaruh waktu penjepitan tali pusat terhadap tingkat Hemoglobin dan Hematokrit pada Neonatus. Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Suyono, Lulu, Gita, Harum & Endang. (2007). Hubungan antara umur ibu hamil dengan Frekuensi Solusio Plasenta di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. CDK, 34:233-8. Van Rheenen PF, Brabin BJ. (2006). A Practical Approach to Timing Cord Clamping in Resource Poor Setting. BMJ, 335:954-7. 108 | Penerbit: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Published
2018-04-25
How to Cite
1.
Rafika R. Waktu Penundaan Pengkleman Tali Pusat Berpengaruh Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Bayi Baru Lahir. woh [Internet]. 2018Apr.25 [cited 2024May5];1(2):102-8. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/655
Section
Articles