Faktor Determinan Kesiapsiagaan Perawat Terhadap Bencana Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate

  • Abd Hakim Husen Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun
  • Cahyono Kaelan Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
  • Armyn Nurdin Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
  • Anto Jamma Hadi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Aufa Royhan
Keywords: Kesiapsiagaan perawat, Pengetahuan, Keterampilan

Abstract

Akibat dari bencana gunung meletus dapat menyebabkan kerugian seperti timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Pada situasi ini dilakukan kegiatan-kegiatan kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana. Kesiapsagaan merupakan tanggungjawab bersama para stakeholder, salah satu stakeholder yang bertanggungjawab melaksanakan upaya kesiapsiagaan adalah Puskesmas. Puskesmas adalah bagian dari pemerintah daerah wajib melaksanakan fungsinya dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui hubungan faktor determinan pengetahuan dan keterampilan, dengan kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana gunung meletus (Gamalama) di Puskesmas wilayah kerja Dinas kesehatan Kota Ternate. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (Mixed Methods) yaitu suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan pengumpulan data memakai kuesioner, observasi dan wawancara. Sampel penelitian ini adalah seluruh perawat di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate sebanyak 41 orang. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square untuk jenis penelitian kuantitatif. Variable pengetahuan p=0,015, dan variable keterampilan p=0,171. variabel pengetahuan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kesiapsiagaan dari hasil uji regresi logistik nilai exp (B) = 4,200, sig= 0,998. Sedangkan jenis penelitian kualitatif dengan bentuk narasi dari hasil wawancara dengan responden yang keterampilan rendah karena kurangnya pelatihan dan simulasi bencana bagi perawat. Sehingga Perlunya pihak manajemen Puskesmas melakukan pelatihan dan simulasi secara bertahap bagi staf Puskesmas.

References

1. Perdana N. Menurunkan Resiko Bencana. Makassar: Masaggena Press; 2016.
2. Didit damayanti, pria wahyu RG M. Hubungan Pengetahuan Tentang Manajemen Bencana Dengan Prevention Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gunung Meletus Pada Kepala Keluarga Di Rt 06/Rw 01 Dusun Puncu Desa Puncu Kec Puncu-Kediri. 2017;5(2):1–8.
3. Oktarina, Sugiharto M. Pengembangan Media Komunikasi , Informasi , dan Edukasi Kesehatan Bagi Masyarakat Daerah Bencana Gunung Berapi. Ber Kedokt Masy. 2012;28(1):35–41.
4. Djalil AG, Rieneke LE, Tilaar S. Evaluasi Peruntukan Lahan dan Pemetaan Zonasi Tingkat Risiko Bencana Letusan Gunung Api Gamalama di Kota Ternate (Studi Kasus : Gunung Api Gamalama, Kota Ternate). Spasial. 2015;2(3):11–20.
5. Pradiptasari AG, Mononimbar W. Sistem Penanggulangan Bencana Gunung Api Gamalama Di Permukiman Kampung Tubo Kota Ternate. Spasial. 2015;2(3):33–42.
6. Oktari RS, Kurniawan H. Framework Ketahanan Puskesmas Dalam Menghadapi Bencana. J Kedokt Syiah Kuala. 2016;16(1):44–52.
7. LIPI. Ekologi Ternate. Jakarta: LIPI Pres; 2011.
8. Dharma KK. Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media; 2015. 9. Radhi SF, Mudatsir I, Bintang P, Jayawijaya K. Penyakit Malaria di Kabupaten Aceh Besar Pendahuluan masalah kesehatan masyarakat Indonesia . kesehatan mempunyai peran yang besar bahwa variabel yang mempunyai hubungan dan berkaitan dengan kesiapsiagaan adalah sikap perawat . 2015.
10. Radhi SF, Mudatsir I, Bintang P, Jayawijaya K. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Wabah Penyakit Malaria Di Kabupaten Aceh Besar. J Kedokt Syiah Kuala. 2015;15(3):142–148.
11. Halede N. Relationship Knowledge Management with Nurse Performance In Inpatient Room Makasassar Unhas Hospital. Window of Health : Jurnal Kesehatan [Internet]. 25Apr.2018 [cited 28Jan.2020];:125-32. Available from: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/39
12. Ajmain. Analisis Kesiapsiagaan Perawat dalam Memberikan Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Pernapasan Akibat Bencana Alam di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang. 2013;4(75). Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/46171
13. Husnayain I, Andayanie E, Septiyanti S. Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Perawat Bagian Rawat Inap di Rumah Sakit Khusus Daerah Kota Makassar. Window of Health : Jurnal Kesehatan [Internet]. 25Oct.2019 [cited 28Jan.2020];:382-8. Available from: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/214
14. Nursana IM, Ghaznawie M, Budu. Pengaruh Simulasi Kedaruratan Medik Terhadap Kompetensi Petugas Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Barat. J Keperawatan Soedirman. 2013;8(3):155–62.
15. International Council of Nurses. ICN Framework of Disaster Nursing Competencies. 2009:49.
Published
2020-04-25
How to Cite
1.
Husen AH, Kaelan C, Nurdin A, Hadi AJ. Faktor Determinan Kesiapsiagaan Perawat Terhadap Bencana Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate . woh [Internet]. 2020Apr.25 [cited 2024Apr.29];3(2):159-67. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/626
Section
Articles