Isolasi Bakteri Rhizosfer Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth.) Yang Berpotensi Sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri Terhadap Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Pencernaan
Abstract
Penelitian tentang isolasi bakteri rhizosfer pada tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri rhizosfer tanaman nilam yang berpotensi sebagai penghasil senyawa antibakteri terhadap bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan. Tahap pertama, dilakukan isolasi bakteri yang berasal dari rhizosfer tanaman nilam. Uji skrining antibakteri dengan metode tanding, diperoleh isolat IBRN-3 dan IBRN-5 menghambat pertumbuhan semua bakteri uji. Isolat IBRN-3 dan IBRN-5 difermentasi. Hasil fermentasi diesktraksi dengan pelarut etil asetat menghasilkan ekstrak etil asetat fermentat kering. Dilakukan identifikasi Kromatografi Lapis Tipis terhadap ekstrak etil asetat IBRN-3 dan IBRN-5 menggunakan eluen kloroform: metanol (8:1) dan diilanjutkan dengan uji KLT-Bioautografi. Diperoleh hasil bercak pada IBRN-3 dengan nilai Rf 0.93 menghambat bakteri E. coli, S. aureus, nilai Rf 0.82 menghambat B. subtillis, S. dysenteriae, nilai Rf 0.64 menghambat S. aureus dan S. thypii, nilai Rf 0.89, 0.36, 0.24 menghambat S. dysenteriae, nilai Rf 0.84 dan 0.74 menghambat S. aureus. Sedangkan untuk IBRN-5, diperoleh bercak dengan nilai Rf 0.91 menghambat B. subtillis, E. coli S. thypii, nilai Rf 0.95 menghambat S. aureus, S. dysenteriae, nilai Rf 0.84 menghambat B. subtillis, S. thypii, nilai Rf 0.83 menghambat S. dysenteriae, dan nilai Rf 0,74 menghambat S. thypii. Disarankan menggunakan dosis isolat bakteri rhizosfer tanaman nilam yang sesuai untuk mencegah infeksi saluran pencernaan.
References
2. Alba S, Bakker MI, Hatta M, Scheelbeek PFD. Risk Factors of Typhoid Infection in the Indonesian Archipelago. 2016;1–14.
3. Anorital, Andayasari L. Kajian epidemiologi penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh amuba di indonesia. 2011;21:1–9.
4. Naveed A, Ahmed Z. Treatment of Typhoid Fever in Children : Comparison of Efficacy of Ciprofloxacin with Ceftriaxone. 2016;12(6):346–55.
5. Krisna IG, Pratama Y, Lestari AAW. Sebagai metode diagnosis cepat demam tifoid. 2018;2(1):7073.
6. Ambarwati A. Isolasi Actinomycetes Penghasil Antibiotik Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. J Penelit Sains Teknol. 2011;8(1):14.
7. Widiastutik N, Alami HN. Isolasi dan Identifikasi Yeast dari Rhizosfer. J Sains dan Seni Pomits. 2014;3(1):11–6.
8. Syarifuddin A, Kamal S, Yuliastuti F, Pradani, Missya Putri Kurnia; Septianingrum NMAN. Ekstraksi dan Identifikasi Metabolit Sekunder dari Isolat AL6 serta Potensinya sebagai Antibakteri terhadap Escherichia coli (Extraction and Identification of Secondary Metabolites from AL6 Isolates and Its Potential as Antibacterial against Escherichia c. J Bioteknol BIOSAINS Indones. 2019;6(December):210–8.
9. Simatupang DS. Berbagai Mikroorganisme Rizozfer pada Tanamam Pepaya ( Carica papaya L.). Institut Pertanian Bogor; 2018.
10. Amin M, Utami N, Satria H, Simanjuntak W. Fermentasi Hidrolisat Onggok Dengan Menggunakan Mikroba Endofitik. Bandar Lampung; 2013.
11. Mustari M, Djide MN, Mahmud I, Hasyim N. Uji Daya Hambat dan Analisis KLT-Bioatografi Perasan Buah Sawo Manila (Achras Zapota Linn) terhadap Bakteri Uji Salmonella Thyposa Mardiyah. Media Kesehat Masy Indones. 2011;7(1):25–7.
12. Rante, Herlina; Wahyono; Murti, Yosi B;Alam G. Purifikasi dan karakterisasi senyawa anti- bakteri dari actinomycetes asosiasi spons terhadap bakteri patogen resisten. Maj Farm Indones. 2010;21(3):158–65.