Kombinasi Massage Otot Pectoralis Mayor dan Massage Endorphine pada Ibu Hamil Trimester III terhadap Pengeluaran ASI Ibu Post Partum di Kota Palu
Abstract
Faktor penghambat dalam pemberian ASI adalah produksi ASI itu sendiri. Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Merangsang produksi ASI dapat dilakukan dengan usaha merangsang hormon prolaktin dan oksitosin diantaranya dengan melakukan breast care di atas kulit, melalui massage otot pectoralis mayor dan massage endorphine untuk melancarkan oksigen dan membuat ibu merasa rileks. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek kombinasi massage otot pectoralis mayor dan massage endorphine pada ibu hamil trimester III terhadap pengeluaran ASI ibu post partum. Jenis penelitian ini quasi eksperimental dengan rancangan Static-Group Comparison. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Nopember 2018 di wilayah Puskesmas Kamonji Kota Palu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III, sampel adalah 48 orang terdiri dari kelompok intervensi 24 orang perlakuan kombinasi massage otot pectoralis mayor dilanjutkan massage endorphine, dan kelompok kontrol 24 orang tidak diberikan perlakuan. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian ini diperoleh kelompok intervensi memiliki rata-rata pengeluaran ASI 1.36 cc, nilai minimum 0,5 cc dan maximum 2,3 cc. Sedangkan kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata 0,38 cc, nilai minimum 0,1 cc dan maximum 0,8 cc. Artinya ada perbedaan rata-rata pengeluaran ASI kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hasil ini didasari uji statistik Mann-Whitney Test diperoleh nilai p=0,000. Disimpulkan, kombinasi massage otot pectoralis mayor dan massage endorphine pada ibu hamil trimester III efektif terhadap pengeluaran ASI post partum. Saran, perlunya petugas puskesmas menerapkan terapi komplementer ini sehingga target ASI ekslusif tercapai.
References
2. Depkes RI. Manajemen Laktasi. Jakarta; 2008.
3. Yotebieng M, Labbok M, Soeters HM, Chalachala JL, Lapika B, Vitta BS, et al. Ten Steps to Successful Breastfeeding programme to promote early initiation and exclusive breastfeeding in DR Congo: A cluster-randomised controlled trial. Lancet Glob Heal. 2015;3(9):e546–55.
4. Ummah F. No TitlePijat Oksitosin Untuk Mempercepat Pengeluaran ASI Pada Ibu Pasca Salin Normal di Dusun Sono Desa Ketanen Kecamatan Panceng Gresik. Surya. 2015;2(18):121–5.
5. Farrer H. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC; 2001.
6. Kodrat L. Dahsyatnya ASI & Laktasi Untuk Kecerdasan Buah Hati Anda. Yogyakarta: Media Baca; 2010.
7. Amin M, Rehana JH. Efektifitas Massage Rolling (punggung) terhadap produksi ASI pada Ibu Post Sectio Caesaria di RS Muhammadiyah Palembang. J Keperawatan. 2011;
8. Paryono. Oxytocin Massage Training in Family Mother Postpartum in General Hospital Center dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. J Ilmu Kesehat. 2013;5(2):49–54.
9. Suryani I. Manfaat Massase Tengkuk dan Massase Otot Pectoralis Mayor Terhadap Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum Hari ke 1 dan Hari ke 2. 2014;41–5. 10. Pamuji SEB, Rahayu S. Pengaruh Kombinasi Metode Pijat Woolwich Dan Endorphine Terhadap Kadar Hormon Prolaktin Dan Volume ASI (Studi Pada Ibu Postpartum di Griya Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal). 2013;52.
11. Aprillia Y, Ritchmond B. Gentle Birth “Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Gramedia; 2011.
12. Suyono LGH, Endang. Hubungan antara Umur Ibu Hamil dengan Frekuensi Solusio Plasenta di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. CDK. 2007;34:233–8.
13. Zamzara RF, Ernawati D, Susaniti A. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Waktu Pengeluaram Kolostrum Ibu Post Partum Sectio Caesaria. Ilm Kesehat. 2015;8(2):229–441.
14. Yulianti Yulianti, Tahir Abdullah, Yusriani Yusriani (2018). Case To Action Relates To Providing Exclusive ASI in the Kassi-Kassi Health Center Work Area. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 2(1), 44-53.
15. Sebayang W. No TitlManfaat Massase Tengkuk dan Kompres Hangat Payudara Terhadap Pengeluaran Kolostrum ASI pada Ibu Postpartum di Klinik Pratama Rosni Alizar Medan Tahun 2017. J Ilm Kebidanan Imelda. 2017;3(2):267–70.
16. Astutik RN. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika; 2014.
17. Jones E, Dimmock PW, Spencer SA. A Randomised Controlled Trial to Compare Methodds of Milk Expression After Preterm Delivery. Arch Dis Child Fetal Neonatal. 2001;F91–5.
18. Kosova, F., Demirtas, Z., SeldaΪldanϚalim., Sapmaz L. The Effect on Lactation Of Back Massage Performed in The Early Postpartum Period. J Basic Appl Res. 2016;2(2):113–8.
19. Morhen V, Laura EB, Paul JZ. Massage Increases Oxytocin and Reduces Adrenocorticotropin Hormone in Humans. Altern Ther Heal Med. 2017;18(6):11–8. 20. Vidayanti V. Pengaruh Pijat Punggung Menggunakan Minyak Esensial Lavender Terhadap Produksi ASI Pasca Bedah Sesar di RSUD Panembahan Senopati bantul. J Med Respati. 2015;
21. Hartono ASDN. Massase Endorphin Terhadap Volume ASI Pada Ibu Post Partum. J Kebidanan. 2016;VIII(02):127–224.
22. Widayanti W. Efektivitas Metode “Speos” (Stimulasi Pijat Endorphine, oksitosin dan Sugestif) terhadap pengeluaran ASI pada ibu nifas. UNDIP; 2014.
23. Nugraheni DE, Heryati K. Metode speos (stimulasi pijat endorphin , oksitosin dan sugestif) dapat meningkatkan produksi ASI dan peningkatan berat badan bayi. J Kesehat. 2017;
