Olahraga Jalan Kaki Sebagai Alternatif Untuk Menurunkan Berat Badan Dan Tekanan Darah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Tekarang Kabupaten Sambas
Abstract
The Silent Killer ini merupakan hipertensi atau darah tinggi yang bisa menyebabkan kematian secara perlahan. Penumpukan lemak yang ada di jaringan adiposa secara berlebih merupakan obesitas yang bisa mengganggu kesehatan individu. Peningkatan Prevelansi pada obesitas bisa terjadi sebab adanya gaya hidup yang bisa meningkat akibat risiko dari obesitas. Olahraga jalan kaki, memiliki keunggulan 5M yaitu olahraga yang mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Murah tanpa memerlukan alat maupun tenaga terlatih. Meriah karena dilakukan dengan santai dalam suasana riang gembira. Masal karena dapat dilakukan beramai ramai, kelompok atau dengan anggota keluarga, dan manfaat sangat baik untuk kesegaran dan kesehatan, jika dialakukan teratur. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa olahraga jalan kaki berpengaruh terhadap berat badan dan tekanan darah yang ada pada Wanita Usia Subur atau WUS. Metode yang digunakan Quasi Eksperimental dengan rancangan pre and post test with control group, terdapat dua kelompok yang dipilih secara non random yaitu kelompok Intervensi dan kelompok kontrol. Sampel berjumlah 36 orang wanita usia subur (WUS) dengan pre hipertensi dan hipertensi ringan serta berat badan over weight dan obesitas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna Tekanan Darah sistolik dan diastolic setelah diberikan olahraga jalan kaki selama 30 menit 5x dalam seminggu p value 0.000. Olahraga jalan kaki juga baik terhadap penurunan indeks massa tubuh (IMT) dengan p value 0.000. Kesimpulannya olahraga jalan kaki berpengaruh terhadap tekanan darah dan berat badan pada penderita hipertensi dan obesitas pada wanita usia subur (WUS).
References
2. Catic Ar Zs, Vranic Jd, Lozo S. Age, Gender And Hypertension As Major Risk Fctors Indevelopment Of Subclinical Atherosclerosis. Journal Of Health Sciences. 2013;3:1.
3. RISKESDAS 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. 2013.
4. (WHO) WHO. World health day: Control Your Blood pressure. Fact Sheet On Cardiovascular Diseases. 2013.
5. Kemenkes RI. 2012. Panduan Gerakan Nasional Sadar Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
6. Rahmayanti R, Faktor-Faktor Resiko Maternal Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Berat Pada Ibu Di Rsup Dr M Djamil Padang Pada Tahun 2010. J padang Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. 2011.
7. Adiba S. Strategy Of Building Medical And Health Library Vetworking Though Ministry In Indonesia. 2017.
8. Shady Nw, Sallam Hf, Ali Ss, Abbas Am. The Efferct Of Regular Daily Walking On Adverse Pregnancy Outcomes Among Overweight Primigravidas: A Prospective Chort Study, J Proceedings In Obetetrics 2017;7(3):1-9.
9. Hosen, Mardijanto, S., & Novitasari, F. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Olahraga Jalan Kaki pada Lansia dengan Riwayat Hipertensi. Jurnal Kesehatan Dr. Soebandi, 4(1), 245–253.
10. Christina, F. A. (2019). Hubungan Kebiasaan Olahraga Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Usia Produktif di Puskesmas Bergas. Repositori Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, 1–10. Retrieved from http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/255
11. Kristina, Pangaribuan, L., & Bisara, D. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Hipertensi Pada Wanita Usai Subur (Analisis Data Riskesdas 2013). Jurnal Kesehatan Reproduksi, 6(2), 117–127.
12. Puspitasari, D. I., Hannan, M., & Chindy, L. D. (2017). Pengaruh Jalan Pagi terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lanjut Usia dengan Hipertensi di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Jurnal Ners Lentera, 5(2), 169–177.
13. Taufik, M., Chakim, N., & Fajriyah, N. N. (2014). Tekanan Darah Ibu Hamil Primigavida Sebelum dan Sesudah melakukan Olahraga Jalan Kaki Selama Sepuluh Menit. Jurnal Ilmu Kesehatan, VI(I).
14. Rachma, Y. S. (2020). Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Penurunan Berat Badan pada Kelompok Usia Dewasa dengan Status Gizi Lebih. Repositori Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–20.
15. Nurhayati, M., & Susanto, A. (2021). Menurunkan Berat Badan pada Wanita Usia Subur (WUS) Melalui Senam Aerobik Di Desa Cikoneng Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka. Bernas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 720–723.
16. Dewantari, N. M., & Ambartana, I. W. (2017). Pengaruh Komposisi Diet dan Senam Aerobik terhadap Penurunan Berat Badan. Journal of The Indonesian Nutrition Association, 40(2), 59–68.
17. Hernández-Reyes, A., Cámara-Martos, F., Molina-Luque, R., Romero-Saldanã, M., Molina-Recio, G., & Moreno-Rojas, R. (2019). Changes in body composition with a hypocaloric diet combined with sedentary, moderate and high-intense physical activity: A randomized controlled trial. BMC Women’s Health, 19(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12905-019-0864-5
18. Luglio, H. F., Sulistyoningrum, D. C., Apriliana, N. L., Putri, S. E., Larasati, A., Tsani, A. F. A., … Huriyati, E. (2017). The effect of combined aerobic and strength training on a weight loss and metabolic profile: Development of an effective lifestyle-based weight loss program. Topics in Clinical Nutrition, 32(2), 152–160. https://doi.org/10.1097/TIN.0000000000000100
19. Sientia, F. (2012). Pengaruh Latihan Senam Aerobik terhadap Perubahan Berat Badan pada Peserta Klub Kebugaran. Jurnal Kedokteran Dip, 1(105261).
Copyright (c) 2023 Erni Juniartati, Sarliana Zaini, Suhariyanto Suhariyanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
