Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur (Pus) Dalam Penggunaan Kb IUD

  • Ida Lestari Tampubolon Program Studi D4 Kebidanan, Institut Kesehatan Helvetia Medan
  • Muhammad Crystandy Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia Medan
  • Fitry Anggreini Sikumbang Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia Medan
Keywords: Keikutsertaan, IUD, wanita pasangan usia subur

Abstract

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dikarenakan rendahnya cakupan peserta KB. Salah satunya adalah rendahnya penggunaan KB IUD yang hanya 4.7%, yang dapat disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang manfaat jangka panjang dari KB IUD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan wanita pasangan usia subur dalam penggunaan KB IUD. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. Sampel penelitian ini adalah peserta KB aktif dengan pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah 87 sampel. Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa pengetahuan dengan nilai p (0.000), paritas dengan nilai p (0.031), pendidikan dengan nilai p (0.022), pendapatan dengan nilai p (0.021), dan dukungan suami dengan nilai p (0.000) berhubungan dengan keikutsertaan wanita pasangan usia subur dalam penggunaan KB IUD. Pengetahuan dan dukungan suami memiliki hubungan kuat dengan keikutsertaan wanita pasangan usia subur dalam penggunaan KB IUD.

References

1. BKKBN. Laju Pertumbuhan Penduduk 4 Juta Per Tahun. BKKBN. 2016.
2. Anggraini, Yetti dan M. Pelayanan Keluarga Berencana. Cetakan Ke. Yogyakarta: Rohima Press; 2017.
3. WHO. Family planning/Contraception. 2018;
4. Badan Pusat Statistik. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. 2017;60. 5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013. 2013;1–384.
6. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan. Data dan Informasi Program KKBPK Kota Medan Bulan Januari S.D Desember 2017. 2017.
7. BKKBN. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). JAKARTA; 2015.
8. Arum, Dyah dan S. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika; 2017.
9. Marmi. Buku Ajar Pelayanan KB. Pertama. Riyadi S, editor. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2016.
10. Bernadus J, Madianung D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Bagi Akseptor KB Di Puskesmas Jailolo. E-Ners. 2013;1(1):1–10.
11. Pandiangan RS. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akseptor KB dalam Penggunaan Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Siempat Rube Kabupaten Pakpak Barat. Univ Sumatera Utara. 2017;(1987):5–30.
12. PLKB. Laporan Rekapitulasi F/I/DAL Kecamatan Medan Perjuangan. Medan; 2018. 13. PLKB. Laporan F/I/DAL Kelurahan Sei Kera Hilir I. Medan; 2018. 14. Muhammad I. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan Metode Ilmiah. Cetakan Ke. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis; 2016.
15. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
16. Desitavani S. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Devices ( IUD ) Pada Ibu Di Kecamatan Bantul Yogyakarta. 2017;
17. Biran A. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo; 2014.
18. Simbolon ML. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Akseptor KB Dalam Pemakain Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Tegal Sari III Medan Sumatera Utara Tahun2017. 2017;(1987):5–30.
19. Elizawarda. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Ibu Akseptor KB Di Desa Tengah Kecamatan Pancur Batu Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Tahu 2017. 2017;
20. Sulistyawati A. Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika; 2012.
21. Novita Dewi, Mohdari MP. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Penggunaan Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. 2017;8(1):158–63.
22. Saragih IM, Nugraheni A. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Penggunaan Metode Kontrasepsi Non IUD Pada Akseptor KB Wanita Usia Subur Di Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara. 2018;7(2):1236–50.
23. Adriani P. Hubungan Pengetahuan Dan Sosial Ekonomi Dengan Rendahnya Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) DI UPTD Puskesmas Tongauna. 2018;12:2016–9.
24. Hasanah NU. Hubungan Dukungan Sosial Suami Dengan Kecenderungan Baby Bles Syndrom Pada Ibu Pasca Melahirkan di Rumah Sakit Umum Sigli dan BPS Nurlaili. 2014;2014.
25. Amru DE. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Drop Out Alat Kontrasepsi Suntik Pasangan Usia Subur (PUS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang Kota Batam Tahun 2017.
26. Sutanto AV dan YF. Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2017.
27. Yulianti Yulianti, Tahir Abdullah, Yusriani Yusriani (2018). Case To Action Relates To Providing Exclusive ASI in the Kassi-Kassi Health Center Work Area. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 2(1), 44-53
Published
2019-04-25
How to Cite
1.
Tampubolon IL, Crystandy M, Sikumbang FA. Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur (Pus) Dalam Penggunaan Kb IUD . woh [Internet]. 2019Apr.25 [cited 2024May4];2(2):116-27. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/592
Section
Articles