Relaksasi Otot Progresif Menurunkan Tingkat Depresi pada Lansia

  • Wa Ode Sri Asnaniar Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Tutik Agustini Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: relaksasi otot, depresi, lansia

Abstract

Perubahan penampilan fisik sebagai bagian dari proses penuaan yang normal, seperti berkurangnya ketajaman pancaindra, menurunnya daya tahan tubuh merupakan ancaman bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan peran diri, kedudukan social serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu atau quasi eksperimental dengan rancangan pretest and posttest with control group design. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok intervensi atau perlakuan yang diberikan intervensi berupa latihan relaksasi otot progresif dan kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi berupa latihan relaksasi otot progresif.Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di PSTW Gau Mabaji Gowa yang berjumlah 95
orang. Sampel yang digunakan adalah lansia yang mengalami depresi yaitu 20 orang dengan teknik pengambilan proportional random sampling. Kelompok intervensi berjumlah 10 orang lansia dan kelompok kontrol berjumlah 10 orang lansia. Semua responden mengikuti penelitian hingga akhir penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat depresi pada lansia kelompok intervensi setelah diberikan latihan relaksasi otot progresif sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi memiliki tingkat depresi yang tetap. Berdasarkan analisis Independent T-Test diperoleh nilai p-value 0,000 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan tingkat depresi responden pada kedua kelompok pada post test. Hal ini membuktikan bahwa relaksasi otot progresif yang dilakukan oleh lansia
yang mengalami depresi dapat membantu mengurangi tingkat depresi.Terdapat pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan depresi pada lansia. Diharapkan
relaksasi otot progresif dapat menjadi terapi non farmakologi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien lansia dengan depresi karena dapat dilakukan sendiri oleh lansia setiap waktu, tidak memerlukan biaya yang banyak, dan tidak memerlukan waktu yang lama

References

Apriani, Triciana. (2009). Hubungan Tingkat Depresi Dengan Ketergantungan Dalam ADL pada lansia di Panti Werdha Darma Bakti Pajang Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Ari, P. L. D., & Pratiwi, A. (2010). Pengaruh Relaksasi Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Keperawatan, 03, 27–34.
Bao, a. M., Meynen, G., & Swaab, D. F. (2008). The stress system in depression and neurodegeneration: Focus on the human hypothalamus. Brain Research Reviews, 57(2), 531–553. https://doi.org/10.1016/j.brainresrev.2007.04.005
BKKBN. (2013). Tahun ini penduduk indonesia capai 17 juta jiwa.
http://m.liputan6.com/health/read/521272/bkkbn-tahun-ini-penduduk-indonesia-capai-250-juta-jiwa. Di akses tanggal 22 Februari 2013
BPS. (2010). Karakteristik Kependudukan. Sulawesi Selatan.
Davis,M.,Eshelman,E.R,Mckey,M. 1995. Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres(Terjemahan), Edisi II. Jakarta: EGC
Davitson,GC.Neale,J.M,& Kring, A.M. (2006). Psikologi Abnormal Edisi 9. Terjemahan oleh
Noermalasari Fajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Erviana Kustanti & Arif Widodo. (2008). Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Perubahan Status Mental Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. I No. 3. September 2008.
FKUI. (2009). Pedoman Pengolahan Kesehatan Pasien Geriatrik Edisi 1. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Guyton & Hall. (2011). Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Hasniar. (2011). Hubungan Ketergantungan Pemenuhan Activity Daily Living dengan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.
Kaplan,HI,Sadock,BJ,& Grebb,J.A. (2010). Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : EGC
Lumbantombing, Duma. (2012). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation dan Logoterapi terhadap Ansietas dan Depresi, Kemampuan Relaksasi dan Kemampuan Memaknai Hidup Klien Kanker di RS Kanker Dharmais. Tesis dipublikasikan. FKUI Jakarta
Nugroho, Wahyudi, (2008).Keperawatan Gerontologi & Geriatrik. Jakarta:EGC
Potter dan Perry. (2013). Fundamental of Nursing. Concepts, Process and Practice. (8th ed) Imprint of Elsivier Inc: Mosby
Pratiwi,A. (2006). Model Pengembangan Strategi tindakan Keperawatan pada Klien Halusinasi dengan Klasifikasi Akut,Maintanance, Health Promotion di RSJD Wilayah Karasidenan Surakarta.Tidak dipublikasikan. UMS
Santoso,dkk. (2009). Memahami Krisis Lanjut Usia.Jakarta : Gunung Mulia.
Stanley & Beare. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi II. Jakarta: EGC
Published
2018-01-25
How to Cite
1.
Sri Asnaniar WO, Agustini T. Relaksasi Otot Progresif Menurunkan Tingkat Depresi pada Lansia. woh [Internet]. 2018Jan.25 [cited 2024Apr.29];1(1):1-. Available from: https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/549
Section
Articles